Khazanah Perbadokan: Santri Kuno dan Santri Kini

Wilwatekta.id
2 min readMar 4, 2021

--

Khazanah Perbadokan: Santri Kuno dan Santri Kini

Wilwatekta.id — Hampir semua santri akan tersenyum bahagia saat sepiring nasi mendarat di depannya. Di zaman serba mudah ini. Mereka begitu dekat layaknya saudara yang saling sayang dan rindu saat berjauhan.

Iya, berdasarkan pengalaman pribadi saya dan serombong santri lainnya. Akumulasi waktu kita memikirkan makanan itu 70% dalam sehari.

Kita tidak akan bisa melaksanakan suatu hal dengan maksimal, jika kebutuhan itu belum tertunaikan.

Banyak yang bilang. Santri sekarang jarang tirakat, suka makan, makanannya enak-enak ndak seperti santri dahulu yang ngerowot, ada rekosone.

Saya selalu respect dengan orang seperti ini. Tidak berani mambantah tapi hanya ngebatin.
“Pak … Buk … Mohon maaf. Zaman dahulu memang apa-apa susah. Untuk bertemu beras saja kita harus menunggu panen. Belum lagi banyaknya beras tidak sebanding dengan banyaknya santri”
Makanan dahulu juga belum beragam. Karena memang belum banyak warung berceceran, pedagang kaki lima juga dulu kakinya masih dua.

Tentu sangat beda dengan zaman ini kita.

Yang bahkan sekarang hampir semua rumah jual nasi. Mereka tidak hanya jual nasi semata, nasi yang mereka jual beraneka warna.

Belum lagi kita sekarang itu dikeroyok habis-habisan oleh pedagang pembawa motor yang silih berganti berdatangan ke halaman pondok. Dengan senjata mereka masing-masing.

Ada yang ngebom pakai pentol, ada yang menembak dengan papeda, roti bakar, somay, cireng, cilok, dadar guling, bantal, kasur, selimut.

Bagaimana kita bisa tenang?

--

--

Wilwatekta.id
Wilwatekta.id

Written by Wilwatekta.id

0 Followers

Wilwatekta.id Media Alternatif Indonesia Hari Ini Seputar Budaya, Pitutur, Sastra, Serat Ide dan Tokoh. Media Alternatif No 1 Indonesia.

No responses yet